dc.description.abstract | Penelitian ini menganalisis pengaruh ketidakhadiran figur ayah terhadap pola komunikasi dan hubungan romantis perempuan di Jakarta Selatan. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologi, studi ini menggali pengalaman perempuan yang tumbuh tanpa sosok ayah, baik akibat kematian, perceraian, maupun kondisi lainnya. Berdasarkan wawancara mendalam, ditemukan bahwa ketidakhadiran figur ayah menciptakan pola komunikasi interpersonal yang khas, termasuk kecenderungan untuk mencari figur pelindung dalam hubungan romantis. Selain itu, wacana sosial patriarki sering kali memperkuat stigma terhadap perempuan fatherless, bagaimana konsep diri dan dinamika hubungan mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada teori komunikasi interpersonal, khususnya melalui penerapan Relational Dialectics Theory 2.0 dan Teori Ko-kultural, serta menjadi panduan praktis bagi konselor dan praktisi untuk mendukung perempuan dalam situasi serupa. | en_US |