dc.description.abstract | Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama di sektor pembangkit listrik yang bergantung pada bahan bakar fosil
seperti batu bara dan gas alam. Ketergantungan ini menyebabkan emisi gas rumah kaca
(GRK) yang signifikan, termasuk karbon dioksida (CO₂), nitrogen oksida (NOₓ), dan sulfur
oksida (SOₓ), yang memperburuk perubahan iklim global. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (2019), sektor pembangkit listrik menyumbang 34,224% dari total emisi CO₂
nasional, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di Indonesia.
Sebagai alternatif ramah lingkungan, biomassa dari Chlorella vulgaris menawarkan solusi
inovatif untuk mitigasi emisi GRK sekaligus penyedia energi terbarukan. Mikroalga ini
memiliki kemampuan fotosintesis yang tinggi untuk menyerap CO₂ dan menghasilkan
biomassa yang dapat diolah menjadi biofuel seperti biodiesel, bioetanol, dan biogas. Selain
sebagai sumber energi, Chlorella vulgaris kaya akan protein, vitamin, dan mineral,
sehingga berpotensi besar dalam industri pangan, pakan ternak, kosmetik, dan farmasi.
Pabrik biomassa direncanakan dibangun di kawasan strategis dengan memanfaatkan 4.000
ton/jam gas buang dari pembangkit listrik, 22544,50 ton/tahun kultur mikroalga,
55252545.05 ton/tahun untuk air, dan 7270 ton/tahun Bold Basa Medium untuk
menghasilkan 20,000 ton biomassa per tahun. Proses utama dilakukan dalam
Photobioreactor, di mana campuran gas buang, kultur mikroalga, dan medium mengalami
fotosintesis, dilanjutkan dengan pemisahan gas residu, pemisahan biomassa menggunakan
decanter, dan pengeringan menggunakan rotary dryer. Proyek ini membutuhkan utilitas
berupa 33.910,323 kg/jam air, 51,744 m3/jam udara, dan 5943.04 kW listrik, serta
mempekerjakan 93 tenaga kerja untuk area proses. Total modal investasi yang diperlukan
mencapai Rp 10,992,457,935,119.90, dengan biaya produksi tahunan sebesar Rp
11,286,591,812,156 Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa proyek ini layak dengan ROIa
33,6460%, POTa 2,5 tahun, BEP 3985,41 ton, SDP 3334,30 ton, dan IRR 20,0177%.
Berdasarkan hasil tersebut, pabrik biomassa ini layak untuk dikaji lebih lanjut
Kata kunci: Chlorella vulgaris, biomassa, energi terbarukan, gas rumah kaca, mitigasi
perubahan iklim, keberlanjutan energi. | en_US |