PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP ALIRAN INFLOW BENDUNGAN SEPAKU SEMOI KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN PREDIKSI CURAH HUJAN MENGGUNAKAN CMIP6 DATASET MIROC 6 DAN CNRM-ESM 2.1
Abstract
Pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan didasarkan pada berbagai faktor, termasuk
kepadatan penduduk di Jakarta serta ancaman perubahan iklim seperti kenaikan permukaan
air laut. Perubahan iklim memiliki dampak signifikan terhadap sistem hidrologi, yang
memengaruhi pola curah hujan, evapotranspirasi, dan debit sungai. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis proyeksi debit andalan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sepaku Semoi
menggunakan model iklim global (GCM) dengan pendekatan Statistical Downscaling.Metode
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemrosesan data hidrologi dan klimatologi
berdasarkan dataset MIROC6 dan CNRM-ESM2.1 untuk skenario SSP 126, SSP 245, dan SSP 585
dalam periode 1998–2054. Koreksi bias dilakukan menggunakan metode Quantile Mapping
Correction untuk meningkatkan akurasi proyeksi curah hujan. Curah hujan rata-rata dianalisis
dengan metode Polygon Theissen, sedangkan evapotranspirasi dihitung menggunakan metode
Blaney-Criddle. Debit limpasan dimodelkan menggunakan Tank Model, dan debit andalan Q80
dianalisis untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di masa depan mengalami tren peningkatan
dibandingkan data historis, tetapi cenderung menurun pada skenario dengan emisi tinggi.
Evapotranspirasi meningkat seiring dengan peningkatan suhu akibat perubahan iklim. Debit
andalan Q80 menunjukkan pola penurunan dari awal tahun hingga bulan ke-10, kemudian
meningkat drastis menjelang akhir tahun akibat peralihan dari musim kemarau ke musim
hujan. Skenario SSP 585 menunjukkan fluktuasi debit yang lebih ekstrem dibandingkan
skenario lainnya, yang mengindikasikan dampak signifikan perubahan iklim terhadap
keseimbangan hidrologi di DAS Sepaku Semoi.Penelitian ini memberikan wawasan tentang
bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi ketersediaan air di IKN, sehingga dapat
menjadi referensi dalam perencanaan sumber daya air dan mitigasi risiko kekeringan maupun
banjir di masa mendatang.