• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • CIVIL ENGINEERING (TEKNIK SIPIL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • CIVIL ENGINEERING (TEKNIK SIPIL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN RELATIF AWAL DAN RENTANG SUHU LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS MICP MENGGUNAKAN METODE INJEKSI DIRECT-MIXING

    Thumbnail
    View/Open
    LAPORAN TUGAS AKHIR_AULIA AFIFATUZ ZULFAH_104120045.pdf (3.704Mb)
    Bagian Sampul.pdf (698.5Kb)
    Abstrak dan Daftar Konten.pdf (387.4Kb)
    BAB I.pdf (244.3Kb)
    BAB II.pdf (766.0Kb)
    BAB III.pdf (551.1Kb)
    BAB IV.pdf (877.5Kb)
    BAB V.pdf (251.2Kb)
    DAFTAR PUSTAKA.pdf (311.0Kb)
    Date
    2025-02-14
    Author
    Zulfah, Aulia Afifatuz
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) adalah metode alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan sifat geoteknik tanah granular. Efektivitas teknik MICP tergantung pada beberapa variabel, termasuk kepadatan relatif awal tanah dan suhu lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh perbedaan kepadatan relatif awal dan rentang suhu lingkungan terhadap efektivitas metode MICP. Dalam penelitian ini, perlakuan MICP dilakukan menggunakan metode injeksi direct-mixing. Perlakuan MICP dihentikan ketika pipa injeksi telah mengalami penyumbatan. Selama proses injeksi, indikasi-indikasi terjadinya proses presipitasi CaCO3 seperti peningkatan pH dan bau amonia, tekanan yang diperlukan untuk memompa suntikan semakin besar, serta penurunan jumlah reagen yang diinjeksikan per siklus injeksi dievaluasi setelah 300 jam perlakuan MICP. Setelah lebih dari 300 jam perlakuan MICP, dengan siklus penginjeksian setiap 12 jam, sampel tanah dengan kepadatan relatif awal lebih rendah (Dr = 34,5%) seperti pada kelompok sampel A dan C berhasil mengalami sementasi. Sedangkan, pada kelompok sampel B dengan kepadatan relatif awal lebih besar (Dr = 59,8%) tidak terjadi sementasi sama sekali. Proporsi sampel tanah yang tersementasi ditemukan lebih tinggi (52,4% dari volume total sampel dan 48,9% dari berat total sampel dalam kondisi kering) pada kelompok sampel tanah yang dikondisikan pada rentang suhu lingkungan yang lebih hangat (20–28°C) dibandingkan kelompok sampel yang dikondisikan pada suhu yang lebih dingin (16–24°C) hanya sebesar 13,7% dari volume total sampel dan 15,9% dari berat total sampel dalam kondisi kering. Hasil ini menunjukkan bahwa matriks tanah yang lebih lepas dan suhu pemeraman yang lebih hangat meningkatkan efektivitas presipitasi kalsium karbonat (CaCO3) dan menghasilkan sementasi yang lebih besar.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13767
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV