Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Yudha Pramono
dc.contributor.authorRahmatun, Aulya
dc.contributor.authorMeiwinata, Mohammad Rafi Piero
dc.date.accessioned2025-02-17T04:08:31Z
dc.date.available2025-02-17T04:08:31Z
dc.date.issued2025-02-10
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13784
dc.description.abstractPerkembangan teknologi memungkinkan emisi berbahaya seperti SO2 dari gas buang PLTU dapat diolah menjadi produk bernilai tambah, yang tidak hanya mengurangi pencemaran tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis dari limbah yang dihasilkan. Salah satu pendekatan yang menarik adalah mengonversi SO2 menjadi Sulfolan melalu proses hidrogenasi katalitik Sulfolen. Sulfolan sendiri merupakan pelarut (solvent) yang sangat berguna di berbagai industri kimia, yaitu solvent dalam ekstraksi hidrokarbon aromatik, solvent dalam reaksi polimerasi, solvent dalam ekstraksi asam lemak, solvent dalam reaksi kimia lainnya, serta sebagai bahan campuran pewarna tekstil. Indonesia tercatat masih melakukan impor hingga saat ini, sehingga pendirian pabrik Sulfolan di Indonesia terbilang cukup menjanjikan. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk melakukan pengadaan ekspor ke luar negeri, prarancangan pabrik Sulfolan akan dibangun di Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 34.720 ton/tahun. Pabrik Sulfolan berbahan baku flue gas dan Butadiena dengan bantuan katalis Raney – Nickel direncanakan dibangun diatas tanah seluas 8383 m2. Adapun bahan baku berupa flue gas akan diperoleh dari PLTU Suralaya, Butadiena untuk produksi intermediet Sulfolen dari PT. CAP memiliki kemurnian 99,98% dan Hidrogen yang dibutuhkan untuk hidrogenasi Sulfolen diperoleh dari PT. Air Liquide Indonesia (ALINDO). Dalam prosesnya, pabrik Sulfolan membutuhkan air sebanyak 949.065,51 Kg/jam, listrik sebanyak 40,05 MW, steam sebanyak 59.933,17 Kg/jam, refrigerant sebanyak 20.387,24 Kg/jam, dan udara tekan sebesar 130,83 m3/jam. Jumlah pekerja yang diperlukan adalah sebanyak 166 orang. Berdasarkan analisis ekonomi, pabrik ini memerlukan modal sebesar Rp. 19.809.580.491.011,90. Dengan biaya produksi sebesar Rp. 18.474.950.275.307,70. Adapun ROI (before tax) adalah sebesar 30,55% dan ROI (after tax) sebesar 24,24 % dengan POT (before tax) sebesar 3,27 Tahun dan POT (after tax) sebesar 4,12 Tahun. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan BEP sebesar 19,50 %.en_US
dc.subjectSulfolan, Flue Gas, Hidrogenasien_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK SULFOLAN DENGAN PROSES HIDROGENASI KATALITIK SULFOLEN BERKAPASITAS 35.000 TON/HARIen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record