Analisis Dan Pemetaan Tingkat Kerawanan Banjir di Kota Tangerang Selatan Berbasis Sistem Informasi Geografis
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kerawanan banjir di Kota Tangerang Selatan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Metode yang digunakan adalah overlay dan scoring dengan pendekatan pembobotan, memanfaatkan 6 parameter utama yang berkontribusi terhadap potensi banjir, yaitu ketinggian lahan, curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, buffer sungai, serta penggunaan lahan. Untuk mengevaluasi akurasi hasil pemetaan, dilakukan validasi menggunakan ROC (Receiver Operating Characteristic). Analisis dilakukan melalui 3 nilai pembobotan sebagai pendekatan trial and error. Berdasarkan hasil uji validasi, metode pembobotan 3 menghasilkan nilai AUC tertinggi sebesar 0.86 dengan kategori “good classification”, menunjukkan bahwa model ini lebih akurat dibandingkan 2 pembobotan lainnya. Berdasarkan hasil analisis pemetaan menunjukan wilayah Kota Tangerang Selatan secara umum didominasi oleh daerah dengan tingkat kerawanan rendah hingga sedang, luas wilayah dengan tingkat kerawanan rendah mencapai 20,07 km² sebesar 12,39 % dari luas total kota Tangerang Selatan, sementara wilayah dengan tingkat kerawanan rawan meliputi 112,59 km² sebesar 69,49 % dari luas total kota Tangerang Selatan. Untuk wilayah dengan tingkat kerawanan sangat tinggi, luasnya mencapai 29,36 km² sebesar 18,12 % dari luas total kota Tangerang Selatan, terutama di daerah dekat sungai atau wilayah dengan sistem drainase yang kurang memadai. Kecamatan Pondok Aren, Pamulang, dan Ciputat menjadi lokasi dengan potensi banjir paling signifikan.