KARAKTERISASI DAN ANALISIS HASIL EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L) MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE ASSISTED HYDRODISTILATION
Abstract
Curah hujan yang mencukupi dan iklim tropis yang dimiliki, membuat alam Indonesia sangat diberkahi oleh keanekaragaman hayati, khususnya keberagaman jenis tanaman rempah. Indonesia memiliki berbagai tanaman rempah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan minyak atsiri. Minyak atsiri serai wangi dapat diekstrak dari daun dan batangnya yang memiliki beragam jenis senyawa aktif yang memberikan aroma dan khasiat untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengidentifikasi profil kimia yang terkandung dari bagian daun dan batang serai wangi, dan pengaruh rasio pelarut terhadap rendemen minyak atsiri yang dihasilkan dari proses ekstraksi serai wangi dengan metode Microwave Assisted Hydrodistilation. Serai wangi sebanyak 50 gram di maserasi selama 1 jam dengan perbandingan rasio air dengan etanol (10:0, 9:1, dan 8:2) sebanyak 200 ml. Proses ekstraksi dengan metode microwave asissted hydrodistilation pada mikrowave dengan daya 250 watt kemudian hasil ekstraksi di evaporasi hingga diperoleh minyak atsiri. Hasil rendemen minyak atsiri serai wangi bagian daun (4,4%, 5,2% dan 6,0%) dan bagian batang (6,4%, 7,2% dan 7,2%). Hasil rendemen minyak serai wangi terbaik pada uji SNI yaitu bagian daun pada rasio 8:2 dan batang pada rasio 9:1. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan instrument Gas Chromatography-Mass Spectrometry, ekstraksi minyak atsiri pada penelitian ini mengandung sitronelal, geraniol, sitronelol, citral, isopulegenol, dan eungenol. Pada bagian daun senyawa sitronelal lebih tinggi dengan luas area 23,3% sedangkan geraniol sebesar 3,6%. Kemudian pada batang senyawa sitronelal 12,7% sedangkan geraniol lebih tinggi sebesar 23,89%.