METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRESSING HINGGA ERECTION DAN ANALISIS MUTU PCU GIRDER PADA PROYEK PEMBANGUNAN LRT JAKARTA FASE 1B RUTE VELODROME-MANGGARAI
Abstract
Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di dunia dan juga merupakan Ibukota Negara Indonesia yang jumlah penduduknya terus bertambah setiap tahunnya yang diakibatkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Salah satu dampak negatif urbanisasi adalah kemacetan lalu lintas. Dalam upaya mengurai kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat Kota Jakarta, pemerintah membangun sebuah moda transportasi berbasis rel yaitu light Rail Transit (LRT). Berdasarkan kementrian perhubungan Republik Indonesia, saat ini pembangunan LRT yang sedang dilaukan yaitu LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Kegiatan kerja praktik dilaksanakan pada proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai dengan lokasi kantor berada di Jalan Pulomas Selatan, RT.18/RW.7, Kayu Putih, Kec.Pulogadung, Jakarta Timur yang bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan stressing girder, untuk mengetahui proses pelaksanaan erection girder, dan untuk peninjauan mutu girder. Proses pelaksanaan stressing girder terdiri dari 8 tahapan yaitu setting and levelling, installasi strand, Installasi epoxy bonding, stressing segmen, pengecekkan camber, pemotongan kelebihan segmen, grouting, end block. Proses pelaksanaan erection girder terdiri dari 3 tahapan yaitu installasi conter weight, kalibrasi beban pada crane, pemasangan wire sling, load test dan pengangkatan girder. Peninjauan mutu girder dilakukan untuk mendapatkan nilai deviasi antara nilai elongasi akual elongasi teoritis dengan nilai deviasi adalah ±7%. Apabila nilai deviasi yang didapat kurang dari -7% maka dapat dilakukan penambahan gaya tarikan namun gaya jacking tidak boleh lebih dari 80% UTS. Sedangkan apabila nilai deviasi yang didapat lebih dari +7% maka dilakukan justifikasi oleh tim engineering.