EVALUASI RISIKO MANAJEMEN SUKU CADANG PRODUKSI NIKEL MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN FTA (STUDI KASUS: PT VALE INDONESIA TBK.)
Abstract
PT Vale Indonesia Tbk. dulunya bernama PT International Nickel Indonesia (INCO) yang berdiri pada tahun 1968. PT Vale Indonesia merupakan perusahaan yang mengolah bijih nikel yang diawali dari proses eksplorasi sampai material diproses hingga menjadi nikel matte, setelah itu akan diekspor langsung ke Jepang. Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah produksi nikel terbesar di dunia, dengan jumlah cadangan sebesar 55 juta ton. Pada suatu perusahaan sebagian besar operasionalnya bersentuhan langsung dengan persediaan material. Persediaan adalah salah satu hal yang unik karena keberadaannya sangatlah diperlukan, akan tetapi apabila jumlahnya terlalu banyak maka akan mengakibatkan suatu pemborosan. Pengelompokan jenis material di PT Vale Indonesia Tbk. terbagi menjadi 3, akan tetapi pada penelitian ini hanya 1 jenis kategori material yang dijadikan objek penelitian. Berdasarkan data nilai persentase service level dari bulan Januari 2024 hingga Juli 2024 memperoleh hasil bahwa dalam tujuh bulan hanya dua bulan yang dapat mencapai target nilai persentase service level yaitu pada bulan Januari dan Maret. Sedangkan untuk yang tidak mencapai nilai persentase service level yaitu bulan Februari, April, Mei, Juni, dan Juli. Nilai untuk persentase service level ditentukan dari reservasi yang terdiri atas beberapa item material yang ditentukan dari pengguna (user). Apabila satu reservasi tidak dilakukan secara tepat waktu, dan tepat jumlah maka akan menyebabkan frekuensi turunnya nilai persentase service level. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama yang mengakibatkan tidak tercapainya nilai persentase service level, agar dapat diberikan solusi sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan serta memberikan kepuasan kepada pengguna (user). Dari permasalahan serta data yang mendukung, sehingga penelitian ini menggunakan kombinasi metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola segala penyebab yang membuat nilai persentase service level pada material pendukung produksi nikel atau criticality B tidak tercapai. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh 9 risiko penyebab turunnya nilai persentase service level, dan terdapat 6 risiko yang tergolong top level event. Berdasarkan 6 risiko tersebut, maka selanjutnya akan diberikan usulan perbaikan agar dapat meminimalisir penyebab tidak tercapainya persentase service level.