PENYUSUNAN ULANG TATA LETAK GUDANG TEKNIK DAN HSSE MENGGUNAKAN DEDICATED STORAGE (STUDI KASUS: PT PERTAMINA PATRA NIAGA FUEL TERMINAL POSO)
Abstract
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan logistik bisnisnya memerlukan fasilitas penyimpanan yang dikenal sebagai gudang (warehouse). PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Poso merupakan perusahaan yang bergerak dalam penerimaan, penimbunan, dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam proses bisnis tersebut, perusahaan membutuhkan material penyusun mesin atau sparepart serta peralatan pendukung keselamatan kerja yang disimpan di Gudang Teknik dan HSSE. Berdasarkan hasil observasi, kedua gudang tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada permasalahan yang terjadi di kedua gudang, seperti desain tata letak yang kurang optimal sehingga barang disimpan tanpa sistem penyimpanan yang jelas, menyebabkan ketidakteraturan dan kurangnya organisasi dalam penyimpanan. Selain itu, tingginya tingkat utilitas gudang, yaitu 87% pada Gudang Teknik dan 97% pada Gudang HSSE berdasarkan perhitungan space utilization, dapat berdampak buruk di masa mendatang, salah satunya minimnya akses pengambilan barang karena penempatan barang di area lantai dan lorong aisle. Menanggapi permasalahan tersebut, diperlukan penelitian untuk merancang desain tata letak yang lebih terorganisir guna meningkatkan produktivitas operasional kedua gudang. Perancangan tata letak dilakukan dengan mengklasifikasikan barang berdasarkan jenis dan fungsinya, menerapkan kebijakan penyimpanan dedicated storage, serta menggunakan sistem kode peletakan barang yang terstruktur. Barang di Gudang Teknik diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu peralatan suku cadang dan pemeliharaan bangunan, sementara di Gudang HSSE dikategorikan menjadi fasilitas pemadam serta fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Usulan desain tata letak kemudian dievaluasi melalui perhitungan ulang utilitas gudang, yang menunjukkan bahwa penerapan metode dedicated storage mampu mengoptimalkan persentase utilitas gudang hingga berada dalam rentang ideal 50-80%, di mana utilitas Gudang Teknik turun dari 87% menjadi 61% dan Gudang HSSE dari 97% menjadi 72%. Rekomendasi desain tata letak gudang selanjutnya ditinjau berdasarkan hasil kuesioner, yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat mendukung rekomendasi yang diberikan.