ANALISIS PEMILIHAN VENDOR TRAIN LOADING STATION 6 DAN 7 MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS: PT BUKIT ASAM TBK)
Abstract
Pengadaan barang dan jasa merupakan upaya untuk mengadakan atau memperoleh barang dan jasa. Proses pengadaan barang dan jasa melibatkan beberapa pihak, salah satunya ialah vendor. Dalam melakukan pemilihan vendor, perusahaan perlu cermat mengamati setiap karakteristik dan kriteria yang dimiliki oleh vendor. PT Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara. Melalui pendistribusian batubara yang cepat, PT Bukit Asam Tbk berencana melakukan penambahan fasilitas penanganan batubara, yaitu Train Loading Station 6 & 7. Fasilitas ini akan diletakan di Tambang Banko, Tanjung Enim. Maka dari itu, dalam memilih vendor Train Loading Station 6 & 7, PT Bukit Asam Tbk melakukan proses pengadaan melalui lelang terbuka. Akan tetapi, peneliti melakukan perbandingan pengambilan keputusan dengan melalui lelang terbuka dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode untuk mengambil keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan nyata, studi literatur, wawancara, dan kuesioner. Responden pada penelitian ini merupakan empat orang expert yang ahli dalam bidang pengadaan. Hasil penelitian menunjukkan urutan kriteria prioritas yaitu kualitas, pelayanan, hubungan antara pembeli dan peserta tender, dan riwayat kinerja. Hasil penilaian akhir pada pemilihan vendor berdasarkan urutan prioritasnya ialah KSO dengan nilai 0.404 atau 40.4%. Selanjutnya, prioritas kedua yaitu Vendor B dengan nilai 0.400 atau 40%. Terakhir, prioritas ketiga yaitu vendor A dengan nilai 0.196 atau 19.6%. Secara keseluruhan, hasil pembobotan alternatif atau global ini memiliki nilai inconsistency sebesar 0.02. Dapat disimpulkan bahwa KSO merupakan vendor terbaik yang dapat dipilih Oleh PT Bukit Asam Tbk dalam proses
pengadaan Train Loading Station 6 & 7.