Implementasi Sistem Honeypot Pada Jaringan Internal Sebagai Peningkatan Keamanan KPK
Abstract
Di zaman digitalisasi yang pesat ini, sistem informasi merupakan media yang umum digunakan sebagai tempat pertukaran serta penyimpanan data dan informasi pada suatu perusahaan atau pun instansi pemerintah. Dengan memanfaatkan jalur komunikasi dan basis data yang tertutup, data-data dan informasi sensitif yang membutuhkan privasi dapat dibagikan secara aman melalui akses-akses internal dengan membatasi akses yang melibatkan khalayak umum. Hal ini tentunya mendorong produktivitas sehingga target pekerjaan dapat dicapai dengan lebih hemat dan efisien, terutama pada instansi-instansi besar. Sayangnya, walau sistem informasi pada instansi dan perusahaan sudah memanfaatkan teknologi-teknologi terbaru pada keamanan sistemnya, eksploitasi-eksploitasi pada framework dan environment terbaru ini pun juga terus berkembang seiring waktu berlalu. Mengetahui bahayanya hal tersebut, tim satuan tugas keamanan manajemen informasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan untuk memperkuat keamanan pada sistem jaringan yang digunakan pada internal kantor. Sistem tersebut merupakan teknologi monitoring keamanan yang memanfaatkan sensor keamanan Honeypot guna menjebak dan mengawasi setiap jejak interaksi yang terjadi pada jaringan internet yang melewati switch tertentu. Dengan terpasangnya sensor-sensor Honeypot pada sejumlah switch di lingkungan KPK, sistem keamanan jaringan dapat memantau aktivitas mencurigakan dan serangan-serangan siber yang berpotensi merugikan instansi.