dc.description.abstract | Amonium sulfat ((NH₄)₂SO₄) dan metanol (CH₃OH) merupakan produk kimia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Amonium sulfat banyak digunakan sebagai pupuk dalam sektor pertanian, sedangkan metanol digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia, energi, dan farmasi. Pendirian pabrik ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah flue gas dari industri pembakaran yang mengandung sulfur dioksida (SO₂) dan karbon dioksida (CO₂) sebagai bahan baku utama, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Proses produksi amonium sulfat dilakukan dengan mereaksikan SO₂ hasil pemisahan dari flue gas dengan larutan amonia dan air dalam reaktor absorpsi, menghasilkan amonium sulfat dengan kemurnian tinggi. Sisa flue gas yang mengandung CO₂ selanjutnya diolah melalui proses hidrogenasi dengan katalis berbasis tembaga dalam reaktor untuk menghasilkan metanol. Proses purifikasi menggunakan distilasi bertingkat memastikan produk metanol mencapai kemurnian 95%.
Pabrik direncanakan berlokasi di kawasan industri Cilegon, Banten, dengan kapasitas produksi 9.000 ton/tahun amonium sulfat dan 270.000 ton/tahun metanol. Berdasarkan analisis ekonomi, total capital investment (TCI) yang dibutuhkan sebesar Rp 1.645.078.078.367,99. Dengan kapasitas produksi 100%, diperoleh return on investment before tax (ROIb) sebesar 27,26%, return on investment after tax (ROIa) sebesar 20,44%, break even point (BEP) sebesar 33,24%, dan internal rate of return (IRR) sebesar 16%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, pendirian pabrik amonium sulfat dan metanol dari flue gas layak untuk direalisasikan di Indonesia. | en_US |