PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM SULFAT DAN METANOL DARI FLUE GAS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI METANOL 270.000 TON/TAHUN DAN AMONIUM SULFAT 9.000 TON/TAHUN
View/ Open
Date
2025-02-10Author
Fauzi, Hadi
Azzahra, Cindi Calista
Aprilianti, Devita
Metadata
Show full item recordAbstract
Amonium sulfat ((NH₄)₂SO₄) dan metanol (CH₃OH) merupakan produk kimia yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Amonium sulfat banyak digunakan sebagai pupuk dalam sektor
pertanian, sedangkan metanol digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia, energi, dan
farmasi. Pendirian pabrik ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah flue gas dari industri
pembakaran yang mengandung sulfur dioksida (SO₂) dan karbon dioksida (CO₂) sebagai bahan baku
utama, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Proses produksi amonium sulfat dilakukan dengan mereaksikan SO₂ hasil pemisahan dari
flue gas dengan larutan amonia dan air dalam reaktor absorpsi, menghasilkan amonium sulfat dengan
kemurnian tinggi. Sisa flue gas yang mengandung CO₂ selanjutnya diolah melalui proses hidrogenasi
dengan katalis berbasis tembaga dalam reaktor untuk menghasilkan metanol. Proses purifikasi
menggunakan distilasi bertingkat memastikan produk metanol mencapai kemurnian 95%.
Pabrik direncanakan berlokasi di kawasan industri Cilegon, Banten, dengan kapasitas
produksi 9.000 ton/tahun amonium sulfat dan 270.000 ton/tahun metanol. Berdasarkan analisis
ekonomi, total capital investment (TCI) yang dibutuhkan sebesar Rp 1.645.078.078.367,99. Dengan
kapasitas produksi 100%, diperoleh return on investment before tax (ROIb) sebesar 27,26%, return
on investment after tax (ROIa) sebesar 20,44%, break even point (BEP) sebesar 33,24%, dan internal
rate of return (IRR) sebesar 16%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, pendirian pabrik amonium
sulfat dan metanol dari flue gas layak untuk direalisasikan di Indonesia.