• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kemitraan Amerika Serikat dan Jepang dalam Teknologi Antariksa untuk Menghadapi Ancaman Cina dari Perspektif Strategi Bargaining Thomas C. Schelling.

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (655.2Kb)
    Abstrak dan Daftar Konten.pdf (346.6Kb)
    BAB I.pdf (316.4Kb)
    BAB II.pdf (318.1Kb)
    BAB III.pdf (378.4Kb)
    BAB IV.pdf (225.8Kb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (369.2Kb)
    Date
    2025-08-08
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang secara konsisten memimpin perkembangan teknologi antariksa global, bahkan setelah kekalahan Uni Soviet, hingga kemunculan aktor lain, seperti Cina. Sejak era Perang Dingin, Cina tergolong aktor baru dalam ekspansi ke antariksa, namun di era kontemporer mereka mampu menjadi negara tandingan Amerika Serikat. Uji coba anti satelit Cina pada tahun 2007 menjadi titik awal kekhawatiran Amerika Serikat terhadap militerisasi antariksa oleh Cina. Di sisi lain, Amerika Serikat telah menjalin kemitraan teknologi dengan Jepang sejak tahun 1969, yang semula merupakan kesepakatan ekspor-impor komponen teknologi, kini telah berkembang ke sektor militer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pada akhirnya Amerika Serikat menjadikan dan mengarahkan kemitraan bersama Jepang sebagai upaya menghadapi ancaman Cina. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode desk research serta teknik wawancara semi-terstruktur. Berikutnya, instrumen analisis menggunakan kerangka teori bargaining oleh Thomas C. Schelling, yang menegaskan pentingnya unsur komitmen untuk menjaga kemitraan tetap berlangsung. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Amerika Serikat tidak menekankan unsur ancaman untuk menarik komitmen Jepang, melainkan secara konsisten memberikan janji dan insentif, sejak awal kemitraan berlangsung. Amerika Serikat mampu melakukan eskalasi terhadap kondisi teknologi Jepang, sehingga dengan kemitraan berbasis pengembangan teknologi, Jepang bersedia untuk menjalin kemitraan tanpa paksaan. Hal ini mendorong Amerika Serikat untuk mengendalikan kontrol hegemoni ketika menjalin kemitraan bersama Jepang, namun tetap menjadi dominasi secara global. Kemitraan bilateral berlangsung dengan program-program yang membuat Jepang terikat dengan komponen teknologi Amerika Serikat, sehingga Amerika Serikat dapat menjaga posisi strategis di langit Asia Timur, untuk memantau aksi-aksi Cina di antariksa.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14300
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV