Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Septian, Farhan
dc.date.accessioned2025-08-11T05:53:10Z
dc.date.available2025-08-11T05:53:10Z
dc.date.issued2025-08-01
dc.identifier.citationAPAen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14395
dc.descriptionTransformasi digital menuntut proses pengembangan perangkat lunak yang cepat dan andal. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia saat ini masih menggunakan proses deployment manual yang rawan kesalahan dan tidak efisien, terutama dalam konteks arsitektur hybrid microservices yang melibatkan beragam runtime seperti Node.js, Bun.js, Deno, PHP-FPM, Swoole, dan FrankenPHP. Penelitian ini bertujuan merancang pipeline CI/CD adaptif yang mampu menyesuaikan strategi pengujian dan alokasi sumber daya berdasarkan karakteristik tiap runtime. Penelitian dilakukan dengan membangun enam pipeline, yaitu tiga untuk backend berbasis Laravel dengan runtime berbeda, dan tiga untuk frontend menggunakan berbagai runtime JavaScript. Evaluasi difokuskan pada waktu eksekusi pipeline dan konsumsi sumber daya (CPU dan memori). Hasil menunjukkan bahwa pipeline berbasis Bun.js dan Deno lebih cepat hingga 34% dibanding Node.js. Pada backend, runtime Swoole dan FrankenPHP membutuhkan pendekatan pengujian berbasis HTTP asynchronous, dan menunjukkan efisiensi lebih tinggi pada tahapan tertentu. Dibanding pipeline terdahulu yang menggunakan single-container dan Dockerfile single-stage, pipeline adaptif yang dikembangkan mampu mengurangi waktu eksekusi hingga 49% dan konsumsi memori hingga 59%. Penelitian ini juga merekomendasikan integrasi pengujian end-to-end, khususnya untuk backend dengan HTTP runtime. Secara keseluruhan, pipeline CI/CD adaptif terbukti meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kelincahan proses DevOps dalam lingkungan microservices yang heterogen.en_US
dc.description.abstractTransformasi digital menuntut proses pengembangan perangkat lunak yang cepat dan andal. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia saat ini masih menggunakan proses deployment manual yang rawan kesalahan dan tidak efisien, terutama dalam konteks arsitektur hybrid microservices yang melibatkan beragam runtime seperti Node.js, Bun.js, Deno, PHP-FPM, Swoole, dan FrankenPHP. Penelitian ini bertujuan merancang pipeline CI/CD adaptif yang mampu menyesuaikan strategi pengujian dan alokasi sumber daya berdasarkan karakteristik tiap runtime. Penelitian dilakukan dengan membangun enam pipeline, yaitu tiga untuk backend berbasis Laravel dengan runtime berbeda, dan tiga untuk frontend menggunakan berbagai runtime JavaScript. Evaluasi difokuskan pada waktu eksekusi pipeline dan konsumsi sumber daya (CPU dan memori). Hasil menunjukkan bahwa pipeline berbasis Bun.js dan Deno lebih cepat hingga 34% dibanding Node.js. Pada backend, runtime Swoole dan FrankenPHP membutuhkan pendekatan pengujian berbasis HTTP asynchronous, dan menunjukkan efisiensi lebih tinggi pada tahapan tertentu. Dibanding pipeline terdahulu yang menggunakan single-container dan Dockerfile single-stage, pipeline adaptif yang dikembangkan mampu mengurangi waktu eksekusi hingga 49% dan konsumsi memori hingga 59%. Penelitian ini juga merekomendasikan integrasi pengujian end-to-end, khususnya untuk backend dengan HTTP runtime. Secara keseluruhan, pipeline CI/CD adaptif terbukti meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kelincahan proses DevOps dalam lingkungan microservices yang heterogen.en_US
dc.description.sponsorshipPT ASURANSI TUGU PRATAMA INDONESIAen_US
dc.publisherPertamina Universityen_US
dc.subjectCI/CDen_US
dc.subjectpipeline adaptifen_US
dc.subjectdevopsen_US
dc.subjecthybrid microservicesen_US
dc.subjectruntimeen_US
dc.subjectpengujian otomatisen_US
dc.subjectefisien sumber dayaen_US
dc.titleOptimasi Pipeline CI/CD Adaptif untuk Automated Testing pada Hybrid Microservicesen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record