Second Life Electric Vehicle Battery Untuk Multi-Objective Security Constrained Unit Commitment Dengan Mempertimbangkan Pembangkit Energi Baru Terbarukan
Abstract
Pada tugas akhir ini, dilakukan skenario simulasi Multi-Objective Security Constrained Unit Commitment (MOSCUC) dengan mempertimbangkan integrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Second Life Electric Vehicle Battery (SL-EVB) terhadap sistem IEEE 30 bus. Dalam sektor energi listrik, peningkatan permintaan energi yang signifikan menuntut sistem pembangkit memproduksi energi listrik dengan biaya yang optimal. Pembangkit konvensional yang umum digunakan menghasilkan emisi pada setiap proses pembakaran, sehingga mendorong untuk transisi ke pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, meningkatnya penggunaan transportasi listrik menimbulkan masalah limbah baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle) karena masa pakai yang terbatas saat kapasitas baterai telah berkurang 20%. SL-EVB menjadi peluang pemanfaatan selanjutnya baterai sebagai energy storage system (ESS) untuk mengurangi masalah fluktuasi daya PLTS dan total biaya operasi pembangkit konvensional. Dalam perencanaan operasi sistem tenaga, masalah SCUC dapat mengoptimalkan daya dengan menentukan jadwal operasi unti pembangkit dan memastikan keamanan sistem saat mendistribusi daya ke beban. Pendekatan MOSCUC mempertimbangkan pengurangan emisi untuk mencapai solusi energi berkelanjutan. Tujuan dari simulasi ini untuk memperoleh jadwal operasi unit pembangkit konvensional yang optimal dengan biaya yang minimal dan emisi yang sedikit, serta mengetahui batas keamanan sistem. Simulasi dijalankan menggunakan perangkat lunak General Algebraic Modeling System (GAMS) dengan menggunakan metode Mixed Integer Linear Programming (MILP). Hasil simulasi menunjukkan saat sistem terintegrasi PLTS dan SL-EVB, dapat mengurangi total biaya pembangkitan sebesar 13.94% dan emisi sebanyak 17.65%, dibandingkan dengan hasil MOSCUC pembangkit konvensional. Sistem dapat menyalurkan daya ke beban dengan aman saat pengurangan kapasitas saluran transmisi hingga 35% dan dapat mencapai 36% saat sistem terintegrasi PLTS dan SL-EVB.