PENDEKATAN TRANSFER LEARNING MENGGUNAKAN ARSITEKTUR RESNET-50 UNTUK DETEKSI PENYAKIT KULIT BERBASIS GAMBAR
Abstract
Bangkit Academy adalah program kesiapan karir yang dirancang untuk
mahasiswa Indonesia dalam mempelajari keterampilan di bidang IT. Tidak hanya
keterampilan teknis, mahasiswa juga dilatih mengembangkan soft skill dalam diri
mereka. Program ini diselenggarakan oleh Google, GoTo, dan Traveloka dengan
dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Program ini mencakup pembelajaran individu melalui modul Coursera dan
Dicoding Academy, serta pengerjaan proyek capstone secara berkelompok. Sebagai
bagian dari output program ini, penulis beserta tim mengembangkan solusi aplikasi
berbasis AI untuk membantu menangani masalah penyakit kulit di Indonesia, yang
mencapai 4,60% hingga 12,95% dan merupakan penyakit ketiga paling umum di
negara ini. Keterbatasan akses terhadap dokter spesialis kulit, terutama di daerah
terpencil, sering kali menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan,
memperburuk kondisi pasien. Selain itu, kekhawatiran terhadap privasi dan
pelanggaran SOP medis menjadi tantangan dalam pemberian perawatan yang
efektif. Solusi yang penulis beserta tim usulkan adalah aplikasi berbasis AI yang
mampu mendeteksi penyakit kulit secara dini dengan menganalisis foto yang
diunggah pengguna. Aplikasi ini memberikan diagnosis awal dan rekomendasi
pengobatan, memungkinkan pasien mendapatkan perawatan lebih cepat dan
menjaga privasi mereka. Dengan menggunakan dataset yang terdiri dari lebih dari
30.000 gambar penyakit kulit yang mencakup 10 jenis klasifikasi penyakit, penulis
menerapkan teknik deep learning dengan pendekatan model pre-trained ResNet-50.
Model ini dipilih karena performanya yang unggul dibandingkan arsitektur lainnya,
dengan akurasi mencapai 86% dalam mendeteksi penyakit kulit. Aplikasi ini masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan fitur tambahan untuk
mendukung masyarakat dalam melakukan diagnosis awal penyakit kulit.
Diharapkan, aplikasi ini dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi
penyakit kulit di Indonesia serta menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih
merata bagi seluruh lapisan masyarakat.