ANALISIS KRITERIA KINERJA GREEN PORT PADA PELABUHAN UTAMA DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY-AHP
Abstract
Peningkatan aktivitas pelabuhan di Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga memicu peningkatan emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan maritim. Untuk menjawab tantangan ini, konsep green port hadir sebagai solusi strategis dalam mewujudkan sistem kepelabuhanan yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kriteria serta subkriteria utama dalam implementasi green port di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan pendekatan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy-AHP), yang memungkinkan pengambilan keputusan berbasis kriteria kompleks dan mempertimbangkan ketidakpastian dalam penilaian para ahli. Hasil pengolahan data dari seluruh responden yang terdiri dari akademisi, pelaku industri, dan pemangku kebijakan, menunjukkan bahwa kriteria Kebijakan dan Regulasi memiliki bobot tertinggi sebesar 0,17, diikuti oleh Konservasi Ekosistem (0,15) dan Kualitas Udara dan Air (0,13). Pada level subkriteria, Komitmen dan Kebijakan Green port, Perlindungan Ekosistem Laut, serta Penghematan Energi menjadi prioritas utama. Temuan ini memberikan arah strategis bagi pemerintah, operator pelabuhan, dan sektor swasta dalam mempercepat transformasi pelabuhan menuju standar keberlanjutan global.