EVALUASI EFISIENSI KINERJA PELABUHAN HIJAU PADA PELABUHAN NONPETIKEMAS MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS
Abstract
Tingginya konsumsi energi dan emisi karbon akibat aktivitas bongkar muat di pelabuhan mendorong penerapan konsep pelabuhan hijau untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasional pelabuhan. PT Pelabuhan Tanjung Priok Terminal Nonpetikemas menghadapi tantangan dalam mengelola efisiensi keberlanjutannya karena karakteristik bongkar muat kargo curah yang memerlukan waktu lama, sehingga berdampak pada konsumsi energi, dan gas buang kapal serta alat di dermaga yang menghasilkan tingginya emisi CO₂. Terminal ini menjadi fokus penelitian karena belum tersedia evaluasi kuantitatif terkait efisiensi penerapan pelabuhan hijau di sektor nonpetikemas, meskipun kontribusinya terhadap polusi udara dan penggunaan sumber daya cukup besar. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efisiensi teknis kinerja pelabuhan hijau yang diukur berdasarkan penggunaan infrastruktur dan energi secara optimal sekaligus menekan dampak lingkungan dengan mempertimbangkan output yang diinginkan berupa throughput kargo dan output yang tidak diinginkan berupa emisi CO₂. Metode yang digunakan adalah DEA (Data Envelopment Analysis) model BCC berorientasi input, dengan variabel input panjang dermaga, jumlah dermaga, dan konsumsi energi, serta output berupa throughput dan emisi CO₂. Periode analisis 2019–2024 digunakan sebagai DMU (Decision Making Unit). Hasil analisis menunjukkan hanya DMU 2019 dan 2024 yang efisien (100%), sedangkan DMU 2020 (78,7%), 2021 (80,7%), 2022 (97,8%), dan 2023 (89,6%) belum efisien, mengindikasikan adanya pemborosan energi dan infrastruktur.