PERSEPSI ANCAMAN KOREA SELATAN TERHADAP NUKLIR KOREA UTARA TAHUN 2019-2024 BERDASARKAN BALANCE OF THREATH THEORY
Abstract
Penelitian ini menganalisis persepsi ancaman Korea Selatan terhadap program nuklir Korea Utara melalui perspektif Balance of Threat Theory yang dikembangkan oleh Stephen M. Walt. Ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat akibat perkembangan kapabilitas nuklir Korea Utara yang dinilai membahayakan stabilitas regional dan mengancam keamanan nasional Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana elemen-elemen utama dalam Balance of Threat Theory, yakni kekuatan agregat, kedekatan geografis, kemampuan ofensif, dan niat ofensif, mempengaruhi cara Korea Selatan memandang Korea Utara sebagai ancaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi pustaka dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Sumber data berasal dari laporan resmi pemerintah, data organisasi internasional, jurnal akademik, dan berita dari media kredibel. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi untuk menginterpretasi data yang relevan dengan variabel-variabel ancaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Korea Selatan memandang Korea Utara sebagai ancaman signifikan berdasarkan keempat variabel tersebut. Kekuatan militer Korea Utara yang terus bertambah, kedekatannya secara geografis, perkembangan kemampuan nuklir sebagai senjata ofensif, serta retorika agresif yang konsisten, memperkuat persepsi ancaman Korea Selatan. Studi ini memberikan kontribusi terhadap kajian keamanan internasional dengan menyoroti relevansi Balance of Threat Theory dalam menganalisis dinamika hubungan antara dua negara yang berada dalam situasi keamanan asimetris.