• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENENTUAN TITIK KRITIS HALAL PADA KETERTELUSURAN PRODUK GREEN COSMETICS DENGAN PENDEKATAN FMECA DAN AHP (STUDI KASUS: PT NECTARS NATURA KARYA)

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (415.7Kb)
    Abstrak dan Daftar Konten.pdf (189.4Kb)
    BAB I.pdf (402.9Kb)
    BAB II.pdf (532.8Kb)
    BAB III.pdf (372.9Kb)
    BAB IV.pdf (473.0Kb)
    BAB V.pdf (227.0Kb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (2.279Mb)
    Date
    2025-08-12
    Author
    Tansy, Argya Fauziah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    PT Nectars Natura Karya adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di sektor kosmetika, dengan fokus utama pada pengembangan dan produksi green cosmetics. Meskipun perusahaan telah mengadopsi prinsip green cosmetics, tantangan dalam mendapatkan sertifikasi halal untuk setiap mulai mendapatkan bahan baku masih menjadi kendala utama, kendala ini memiliki potensi tinggi terhadap risiko kontaminasi, yang dapat terjadi pada berbagai tahap operasional mulai dari receiving hingga delivery. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko kontaminasi produk halal di PT Nectars serta merumuskan strategi mitigasi yang tepat. Metode yang digunakan adalah Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) guna mengevaluasi potensi kegagalan dan tingkat kekritisannya dan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) ini memungkinkan pengambilan keputusan melalui perbandingan berpasangan, sehingga membantu menentukan tindakan pencegahan yang paling berpengaruh terhadap potensi kegagalan, khususnya dalam menjaga kehalalan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat enam risiko yang memiliki nilai kekritisan paling tinggi kemudian berdasarkan perhitungan bobot diperoleh tiga nilai bobot tertinggi adalah salah satu tertinggi yang harus mendapatkan penanganan serius adalah di proses penyimpanan dalam gudang (tanpa shaf) dan kedua risiko lainnya. Tindakan penanganan yang dapat diterapkan guna meminimalisir terjadinya risiko yaitu melakukan pemberian pengawasan secara lebih ketat terhadap produk yang tidak dipisahkan (tanpa shaf) antar bahan halal dan non-halal, pelatihan karyawan mengenai SOP pengemasan (SDM terlibat langsung di area pengemasan berpengaruh terhadap kontrol dan kebersihan), mendorong perusahaan untuk menyediakan transport khusus halal yang digunakan untuk membawa produk skincare dan Memastikan kebersihan transportasi pengangkut dengan melakukan pengecekan kebersihan sebelum produk skincare tsb dinaikkan ke transportasi yang dilakukan oleh penyelia halal.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14527
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV