STABILISASI TANAH LEMPUNG LAUT PATIMBAN DENGAN VARIASI KADAR PASIR MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT
Abstract
Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional yang menghasilkan
material kerukan tanah dalam jumlah besar. Sebagian besar tanah hasil kerukan
dibuang ke laut, meskipun memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai
material timbunan. Namun, tanah lempung laut yang terkeruk memiliki kadar air
tinggi, kuat geser rendah, dan kompresibilitas tinggi sehingga perlu distabilisasi
terlebih dahulu. Salah satu metode stabilisasi yang umum digunakan adalah
pencampuran dengan semen. Efektivitas metode ini sangat dipengaruhi oleh
karakteristik fisik tanah, terutama kandungan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengaruh variasi kadar semen dan pasir terhadap kekuatan geser niralir
tanah lempung laut Patimban yang distabilisasi dengan Portland Composite Cement
(PCC), serta membandingkan hasil uji tekan bebas dengan hasil estimasi
menggunakan persamaan Japan Cement Association (JCA, 2007) dan Yamashita
dkk. (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar semen dan
waktu pemeraman meningkatkan kuat geser tanah. Variasi kandungan pasir tidak
berpengaruh signifikan selama rasio semen terhadap partikel halus (cf*) dijaga tetap.
Persamaan JCA memberikan estimasi yang lebih akurat (R² = 0,93; A.N.D. =
13,80%) dibandingkan Yamashita, yang artinya rasio air tanah-semen (wc/c) lebih
berpengaruh dalam membentuk kekuatan tanah yang distabilisasi dengan semen
dibandingkan dengan variabel utama pada Persamaan Yamashita., dkk (2020) yaitu
rasio massa semen terhadap fraksi halus tanah (cf*) dan rasio volume padatan halus
terhadap volume total campuran (Yf*)