PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN BAKTERI TERHADAP KUAT TEKAN TANAH EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE PENCAMPURAN AWAL (PREMIXING) PADA STABILISASI DENGAN MICROBIALLY INDUCED CALCITE PRECIPITATION (MICP)
Abstract
Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) merupakan metode stabilisasi tanah
berbasis biologi yang melibatkan presipitasi kalsium karbonat melalui aktivitas enzimatis
bakteri ureolitik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi
larutan bakteri Sporosarcina pasteurii terhadap perubahan karakteristik fisik dan mekanik
tanah ekspansif. Perlakuan dilakukan melalui metode premixing dengan variasi konsentrasi
larutan bakteri sebesar 15%, 20%, dan 25% terhadap berat tanah dalam kondisi kadar air
optimum (OMC = 27,4%). Seluruh sampel dipadatkan dan dilakukan proses curing dalam
waktu 0, 3, 7, 14, dan 28 hari. Evaluasi dilakukan dengan pengujian kadar air setelah curing,
berat volume sebelum dan sesudah curing, berat kering sebelum dan sesudah curing, dan
nilai Unconfined Compressive Strength (UCS). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar
sampel mengalami penurunan kadar air dan peningkatan berat kering setelah proses curing,
yang mengindikasikan kemungkinan terbentuknya kalsit. Nilai UCS tertinggi diperoleh pada
variasi 15% dengan waktu curing 28 hari, yaitu sebesar 152,63 kN/m2. Sebaliknya, variasi
25% menunjukkan penurunan nilai UCS akibat kadar air akhir yang berlebih, yang
menurunkan kohesi partikel dan memperlambat proses presipitasi. Perbandingan terhadap
sampel kontrol yang menggunakan air murni menunjukkan bahwa penambahan larutan
bakteri secara signifikan meningkatkan nilai UCS, menunjukkan efektivitas proses MICP
dalam memperkuat tanah. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri yang optimum
dengan kadar air terkontrol dapat menghasilkan kekuatan tanah yang lebih baik.