Show simple item record

dc.contributor.authorRico, Rico
dc.date.accessioned2025-08-12T12:25:42Z
dc.date.available2025-08-12T12:25:42Z
dc.date.issued2025-08-12
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14608
dc.description.abstractRico. 105219009. Analisis Data Eksploratori terhadap Data Kasus Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia . Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia sebagai penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis eksploratif terhadap data kasus TBC di Indonesia guna mengidentifikasi pola distribusi, tren, segmentasi wilayah dengan beban penyakit tinggi, serta karakteristik yang berhubungan dengan penyebaran dan hasil pengobatan. Dataset yang digunakan adalah data individual pasien TBC dari seluruh provinsi, dilengkapi dengan data jumlah penduduk dan luas wilayah. Analisis dilakukan secara bertahap, mulai dari univariat, bivariat, hingga multivariat untuk mengeksplorasi hubungan antara usia, jenis kelamin, dan hasil pengobatan. Hasil menunjukkan bahwa kelompok usia produktif dan laki-laki memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap TBC. Sebanyak 89,2% pasien berhasil menyelesaikan pengobatan, sementara sekitar 10,6% mengalami kegagalan, putus berobat, atau meninggal dunia. Secara spasial, provinsi dengan jumlah penduduk besar umumnya mencatat jumlah kasus TBC absolut yang tinggi. Namun, karena ukuran populasi yang besar, rasio kasus per 100.000 penduduk dapat tetap rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah kasus absolut tidak selalu mencerminkan tingkat beban penyakit yang sebenarnya di suatu wilayah. Misalnya, Jawa Barat mencatat jumlah kasus TBC yang sangat tinggi secara absolut, namun rasio kasus terhadap jumlah penduduk tergolong sedang jika dibandingkan dengan provinsi berpenduduk lebih sedikit seperti Papua Barat atau Gorontalo. Selain itu, metode DBSCAN digunakan untuk mengelompokkan provinsi berdasarkan jumlah kasus dan populasi, serta mendeteksi wilayah dengan karakteristik ekstrem. Provinsi seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta teridentifikasi sebagai wilayah dengan karakteristik ekstrem (outlier) karena jumlah kasus TBC dan populasi yang sangat tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Hasil analisis ini menunjukan gambaran menyeluruh mengenai distribusi dan beban TBC di Indonesia, serta dapat menjadi masukan awal bagi penyusunan kebijakan kesehatan berbasis data. Kata kunci: Tuberkulosis, Analisis Data Eksploratif, Visualisasi Data, Segmentasi Wilayah, DBSCAN, Rasio Kasus, Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectTuberkulosis, TBC, Analisis Data, Exploratory Data Analysis, DBSCAN, Indonesia, Penyakit Menularen_US
dc.titleANALISIS DATA EKSPLORATORI TERHADAP DATA KASUS PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record