dc.contributor.author | Anaaiyah, Risqi | |
dc.date.accessioned | 2025-08-12T16:13:02Z | |
dc.date.available | 2025-08-12T16:13:02Z | |
dc.date.issued | 2025-08-12 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14631 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini membahas proses penyelesaian delimitasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam di Laut Natuna Utara yang berhasil disepakati pada tahun 2022 setelah lebih dari satu dekade negosiasi. Fokus utama dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana politik birokrasi dan strategi diplomasi Indonesia berperan dalam mendorong penyelesaian perundingan tersebut. Peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif dan kerangka analisis kebijakkan luar negeri milik Graham T Allison dengan model Governmental Politics, penelitian ini mengeksplorasi keterlibatan aktor-aktor lintas lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), dan para ahli teknis yang mempengaruhi dinamika internal dalam proses pengambilan keputusan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa koordinasi antarsektor, fleksibilitas strategi negosiasi, serta pemanfaatan jalur komunikasi informal menjadi faktor kunci yang memungkinkan Indonesia menjaga konsistensi posisi dan mengatasi hambatan diplomatik dalam proses perundingan dengan Vietnam. | en_US |
dc.subject | Politik Birokrasi, Delimitasi ZEE, Laut Natuna Utara, Indonesia, Vietnam | en_US |
dc.title | Kebijakan Luar Negeri Indonesia Dalam Menyelesaikan Delimitasi Maritim Zona Ekonomi Eksklusif Dengan Vietnam Di Laut Natuna Utara: Pendekatan Politik Birokrasi | en_US |