• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • COMMUNICATION SCIENCE (ILMU KOMUNIKASI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • COMMUNICATION SCIENCE (ILMU KOMUNIKASI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    REPRESENTASI AGAMA DAN POLITIK INDONESIA DALAM MEDIUM KOMUNIKASI (ANALISIS SEMIOTIKA SOSIAL PADA FILM TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA DAN ANALISIS WACANA KRITIS PADA MEDIA TEMPO.CO)

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (649.4Kb)
    Abstrak dan Daftar Kontenn.pdf (216.5Kb)
    BAB I.pdf (341.9Kb)
    BAB II.pdf (434.0Kb)
    BAB III.pdf (492.5Kb)
    BAB IV.pdf (2.818Mb)
    BAB V.pdf (402.4Kb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (951.3Kb)
    Date
    2025-08-12
    Author
    Nurhayati, Ulan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini membahas mengenai representasi agama dan politik dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa dan media massa online Tempo.co. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana kedua medium merepresentasikan relasi agama dan politik serta membentuk wacana secara kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma kritis dengan dua metode analisis, analisis multimodal dengan semiotika sosial Theo van Leeuwen untuk film dan analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film, agama dan politik digambarkan secara eksplisit dan simbolik, dengan potensi untuk membuka ruang perlawanan terhadap dominasi kekuasaan. Sebaliknya, media massa lebih cenderung mereproduksi wacana dominan, memperkuat hubungan agama dan politik sebagai hal yang sah dan natural. Temuan penelitian ini mengidentifikasi lima wacana utama yang terbentuk dalam kedua medium: agama digunakan sebagai alat legitimasi politik, simbol agama membentuk politik identitas dan otoritas simbolik, ketimpangan sosial dihasilkan dari dominasi agama, wacana keagamaan yang direproduksi oleh elite, dan kontrol institusional terhadap representasi agama di ruang publik. Penelitian ini menunjukkan bahwa representasi agama dan politik bukan hanya mencerminkan realitas sosial, tetapi juga berperan dalam membentuk dan mempertahankan ideologi yang ada dalam masyarakat. Ketidaksimetrian antara film dan media justru membuka ruang analisis kritis terhadap bagaimana kekuasaan direproduksi dalam ruang publik.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14632
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV