SIMULASI DISTRIBUSI BBM MULTI-PRODUK UNTUK OPTIMALISASI BIAYA DAN SERVICE LEVEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH COMPARTMENT (STUDI KASUS: FT PLUMPANG)
Abstract
Permintaan BBM yang terus meningkat menuntut PT Pertamina (Persero) untuk terus berinovasi dalam memastikan kelancaran distribusi. Salah satu tantangan utama dihadapi oleh Fuel Terminal (FT) Plumpang adalah inefisiensi dalam operasional mobil tangki (MT) akibat perencanaan rute yang suboptimal dan penjadwalan yang tidak maksimal. Kondisi ini menyebabkan tingginya angka keterlambatan pengiriman, rendahnya utilisasi kompartemen truk tangki, serta peningkatan biaya operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model Vehicle Routing Problem with Compartment (VRPC) menggunakan perangkat lunak AnyLogistix. Model ini mempertimbangkan karakteristik distribusi multi-produk, split delivery, dan time windows untuk mengoptimalkan rute dan jadwal pengiriman. Melalui simulasi dengan empat skenario (Kondisi Eksisting, Skenario 1: Wilayah Terdekat, Skenario 2: Klaster Geografis, Skenario 3: Permintaan Rendah ke Tinggi, dan Skenario 4: Permintaan Tinggi ke Rendah), ditemukan bahwa Skenario 4 menghasilkan total biaya distribusi terendah sebesar Rp28.536.183, meskipun dengan tingkat layanan (ELT Service Level) yang paling rendah, yaitu 52,9%. Sebaliknya, Skenario 3 menunjukkan performa terbaik dari segi layanan dengan ELT Service Level mencapai 77,9%. Analisis sensitivitas lebih lanjut membuktikan bahwa penambahan armada secara signifikan dapat meningkatkan service level, di mana penambahan 6 unit MT meningkatkan ELT Service Level hingga 99,5% dengan biaya operasional yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi strategis bagi FT Plumpang untuk mengoptimalkan operasional distribusi BBM dengan menyeimbangkan efisiensi biaya dan kualitas layanan.