• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS PENENTUAN KOMPONEN KRITIS DAN RISIKO KETERLAMBATAN PENGADAAN SISTEM TURBIN UAP PLTGU BLOK I MENGGUNAKAN METODE FMEA (STUDI KASUS: PT PLN NP MUARA KARANG)

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (597.1Kb)
    Abstrack dan Daftar Konten.pdf (395.2Kb)
    BAB I.pdf (614.7Kb)
    BAB II.pdf (1.751Mb)
    BAB III.pdf (589.6Kb)
    BAB IV.pdf (2.278Mb)
    BAB V.pdf (244.5Kb)
    Daftar Pustaka.pdf (2.352Mb)
    Date
    2025-08-11
    Author
    Ramadina, Putri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Muara Karang mengoperasikan PLTGU dengan sistem turbin uap (STG 1.0) yang memiliki komponen vital untuk penyediaan listrik. Keandalan dan ketersediaan komponen ini sangat memengaruhi kontinuitas pasokan. Proses pengadaan komponen kritis melalui tender berpotensi menghadapi berbagai risiko yang dapat menghambat jadwal pemeliharaan dan operasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi risiko, menilai tingkatnya, dan memberikan rekomendasi mitigasi menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasilnya, terdapat tujuh komponen dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi, yaitu Line LP Seal, Sensor Vibrasi, Aktuator, Servo, RVDT, Turbine Blade, dan Membran Diafragma, yang dikategorikan sebagai komponen kritis. Analisis risiko menemukan 13 potensi risiko dalam empat kategori utama: man, methods, materials, dan environment. Sepuluh di antaranya termasuk kategori high risk, seperti pembatalan tender, kegagalan proses tender, keterlambatan penerimaan, ketidaksesuaian spesifikasi atau kebutuhan, penyedia yang belum berkompeten, kendala persetujuan RKS, keterbatasan penyedia, dan keterlambatan akibat keadaan kahar. Strategi mitigasi yang disarankan meliputi peningkatan koordinasi antara pihak terkait, perencanaan awal yang matang, evaluasi kinerja penyedia, peningkatan kompetensi SDM, penjadwalan optimal, serta monitoring berkelanjutan. Dengan langkah ini, diharapkan keandalan pembangkit terjaga dan pasokan listrik tetap stabil.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14655
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV