SECOND-LIFE ELECTRIC VEHICLE BATTERY UNTUK MENANGANI FENOMENA DUCK CURVE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SECURITY CONSTRAINED DYNAMIC ECONOMIC DISPATCH
Abstract
Pada penelititan kali ini, simulasi dilakukan untuk menganalisis penelitian studi kasus fenomena Duck curve akibat integrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau PV pada pembangkit konvensional Security Constrained Dynamic Economic Dispacth (SCDED) dengan mempertimbangkan penggunaan sistem penyimpanan Second-Life Electric Vehicle Battery (SLEVB), pada sistem IEEE 118 Bus. Duck Curve sendiri merupakan fenomena yang menunjukan pola perbedaan antara permintaan beban dengan jumlah daya yang dihasilkan oleh energi matahari, akibat penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada penelitian ini, Second-Life Electric Vehicle Battery (SLEVB) berperan untuk mengatasi lonjakan ramping rate tersebut agar dapat menurunkan biaya operasional pembangkit. Penelitian kali ini dilakukan dengan tiga studi kasus yang berbeda, yaitu sistem IEEE 118 bus konvensional, sistem IEEE 118 bus terintegrasi PV, dan sistem IEEE 118 bus terintegrasi PV dan SLEVB. Penelitian dilakukan dengan metode Linear Programming (LP) dengan software yang digunakan adalah General Algebraic Modelling System (GAMS). Berdasarkan hasil penelitian pada sistem IEEE 118 bus, SLEVB dapat mempengaruhi penurunan biaya sebesar 12.1% jika dibandingkan dengan sistem IEEE 118 bus konvensional. SLEVB sendiri juga berperan dalam menurunkan ramping rate pada pembangkit dimana ramp up pada pembangkit untuk sebelum penambahan SLEVB sebesar 1116MW dan ketika sudah ada penambahan SLEVB hanyak mengalami kenaikan sebesar 913 MW.