• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • COMMUNICATION SCIENCE (ILMU KOMUNIKASI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • COMMUNICATION SCIENCE (ILMU KOMUNIKASI)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH PADA KONTEN TIKTOK GIBRAN RAKABUMING RAKA PADA KAMPANYE PILPRES 2024

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (633.5Kb)
    Abstrak & Daftar Konten.pdf (446.0Kb)
    Bab I.pdf (435.2Kb)
    Bab II.pdf (597.4Kb)
    Bab III.pdf (506.1Kb)
    Bab IV.pdf (699.1Kb)
    Bab V.pdf (400.7Kb)
    Daftar Pustaka & Lampiran.pdf (1.860Mb)
    Date
    2025-08-12
    Author
    Safira, Angelia Dewi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Angelia Dewi Safira. 106121037. Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough pada Konten TikTok Gibran Rakabuming Raka pada Kampanye Pilpres 2024. Penelitian ini membahas mengenai analisis wacana kritis pada konten Gibran Rakabuming Raka di TikTok selama kampanye Pilpres 2024. Kampanye politik Gibran sebagai calon Wakil Presiden melalui platform TikTok menjadi sorotan publik karena strategi komunikasi yang dekat dengan generasi muda. Selain itu, muncul fenomena “Samsul” di mana Gibran salah menyebutkan “asam folat” menjadi “asam sulfat”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis Norman Fairclough terhadap konten TikTok Gibran pada kampanye Pilpres 2024. Konten ditampilkan dalam video kampanye di akun @gibran_rakabuming, serta bagaimana praktik tersebut membentuk dominasi, relasi kuasa, ideologi, dan hegemoni politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten kampanye Gibran melalui TikTok merepresentasikan empat wacana utama, yaitu dominasi politik simbolik, pencitraan emosional bukan argumentatif, relasi kuasa yang bersifat hegemonik, dan identitas pemimpin populer bukan intelektual. Meskipun konten dikemas secara kreatif dan ringan, terdapat upaya hegemonik untuk membangun citra pemimpin masa depan yang relevan dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, TikTok digunakan tidak hanya sebagai media kampanye, tetapi juga sebagai alat reproduksi ideologi politik tertentu melalui format hiburan digital.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14684
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (CO)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV