PROTEST VOTE SEBAGAI BENTUK PESAN POLITIK (STUDI FENOMENOLOGI PEMILIH PADA PILKADA JAKARTA 2024)
Abstract
Made Dona Rima Sari.106121016. Protes Vote Sebagai Bentuk Pesan Politik (Studi Fenomenologi Pemilih Pada Pilkada Jakarta 2024).
Penelitian ini membahas terkait fenomena protest vote pada Pilkada Jakarta 2024. Dengan tujuan untuk memahami secara mendalam bagaimana pemilih dalam menyampaikan suara protes pada Pilkada Jakarta 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi melalui wawancara mendalam dengan tiga partisipan. Berdasarkan hasil temuan dan diskusi penelitian dapat diketahui bahwa protest vote yang dilakukan merupakan pilihan politik sadar dan sengaja dilakukan yang disebabkan oleh kekecewaan terhadap kandidat yang tidak representatif, program yang tidak menyentuh kebutuhan masyarakat Jakarta, rekam jejak kandidat dan elite politik yang tidak berpihak kepada rakyat. Jika dilhat dari teori interaksi simbolik, tindakan ini terbentuk melalui proses yang panjang yang memiliki makna (mind), kemudian adanya konsep diri sebagai pemilih yang bertanggung jawab dan kritis (self) dan pengaruh lingkungan sosial seperti keluarga, anggota komunitas dan media sosial (society). Hasil ini memperlihatkan bahwa protest vote bukan tindakan apatisme pemilih, melainkan ekspresi politik kekecewaan berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial.