dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk Jakarta dan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi setiap tahun memicu kemacetan serta polusi udara. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah membangun sistem transportasi massal berbasis rel, salah satunya LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai. Penelitian ini menganalisis perpindahan moda dari mobil pribadi ke LRT menggunakan metode regresi logistik dengan pendekatan stated preference. Atribut yang digunakan meliputi waktu tempuh, biaya, dan frekuensi perjalanan. Model yang diperoleh adalah U = 1,0856 + 0,1216(TD) + 0,00014(CD) + 0,1501(FQ) dengan R² = 0,66. Hasilnya menunjukkan probabilitas perpindahan sebesar 89% jika LRT lebih cepat 20 menit, lebih murah Rp10.000, dan memiliki kedatangan setiap 10 menit. Temuan ini mengindikasikan LRT Fase 1B berpotensi mengurangi volume kendaraan pribadi, mempercepat perjalanan, dan menekan kemacetan, sehingga menjadi solusi transportasi efisien dan mendukung mobilitas perkotaan berkelanjutan.
Kata kunci: Cost Different, Frekuensi, Mobil Pribadi, Regresi Logistik, Stated Preference, Time Different. | en_US |