dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menentukan komposisi optimal campuran tongkol jagung dan sekam padi dalam pembuatan briket, membandingkan efisiensi pembakaran dengan kayu bakar, serta menilai kelayakan ekonomi produksi briket di Desa Wolosoko, Ende, Nusa Tenggara Timur. Lima variasi briket dengan perbandingan bahan baku berbeda diuji untuk menentukan kadar air, kadar abu, zat mudah menguap, karbon tetap, dan nilai kalor. Hasil menunjukkan bahwa komposisi TS1 (75% tongkol jagung : 25% sekam padi) merupakan yang terbaik dengan nilai kalor 4.305,16 kkal/kg, kadar air 6,6%, kadar abu 6%, dan karbon tetap 16%. Briket TS1 lebih efisien dibandingkan kayu bakar karena memiliki kadar air rendah dan emisi yang lebih bersih. Berdasarkan asumsi ketersediaan limbah pertanian pada tahun pertama, potensi produksi diperkirakan mencapai ±1.110.819 unit/tahun, meskipun nilai ini masih bersifat estimasi akibat keterbatasan data produksi padi dan jagung tahunan. Analisis ekonomi menunjukkan kelayakan usaha dengan biaya produksi Rp248/briket, harga jual Rp298, margin Rp50, titik impas pada 155.781 briket, dan periode pengembalian modal 0,16 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa briket berbahan baku limbah pertanian berpotensi menjadi bahan bakar alternatif yang efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan untuk menggantikan kayu bakar di wilayah pedesaan. | en_US |