KARAKTERISASI KUALITAS MINYAK BIJI PEPAYA DENGAN METODE PRESS: PENGARUH TEMPERATUR DAN VARIETAS
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh variasi suhu ekstraksi terhadap kualitas minyak biji pepaya dari dua varietas, yaitu California dan Bangkok, menggunakan metode press. Suhu ekstraksi yang digunakan adalah 180 °C, 200 °C, dan 220 °C. Parameter yang dianalisis meliputi yield, densitas, indeks bias, kadar air, bilangan asam, bilangan peroksida, dan bilangan saponifikasi. Proses dilakukan dengan mengekstrak 100 g biji pepaya yang telah dikeringkan untuk setiap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu ekstraksi cenderung meningkatkan rendemen minyak, dengan hasil tertinggi diperoleh pada varietas California sebesar 10,6429% pada suhu 220 °C. Namun, peningkatan suhu juga berdampak pada kenaikan kadar air dan bilangan asam, yang berpotensi menurunkan kualitas minyak. Hasil terbaik diperoleh pada minyak biji pepaya varietas California pada suhu ekstraksi 180 °C, dengan bilangan asam 1,2017 mg KOH/g dan bilangan saponifikasi 225,8025 mg KOH/g yang memenuhi standar SNI biodiesel, serta bilangan peroksida 3,9948 meq O₂/kg yang sesuai dengan standar SNI minyak goreng. Kesimpulannya, minyak biji pepaya varietas California pada suhu ekstraksi 180 °C merupakan kombinasi optimal dengan mutu fisikokimia sesuai standar, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel, produk perawatan kulit (emolien), minyak mandi, dan kondisioner rambut.