dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Karawang dengan memanfaatkan metode Analytic Hierarcht Process (AHP) yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Proses analisis dilakukan dengan menggunakan metode overlay dan pemberian skor berbasis pembobotan terhadap enam parameter utama yang memengaruhi potensi banjir, yaitu Curah Hujan, Kemiringan Lereng, Penggunaan Lahan, Jenis Tanah, Jarak Sungai, dan Ketinggian Lahan. Penilaian yang dilakukan terdahap parameter dengan metode AHP didapatkan Parameter Curah Hujan dan Jarak Sungai menjadi parameter utama. Kemudian validasi hasil pemetaan dilakukan melalui analisi ROC (Receiver Operating Characteristics) untuk mengukur tingkat akurasi model. Dua skema pembobotan diuji dengan pendekatan trial and error dan hasil terbaik diperoleh oleh pembobotan kedua yang menghasilkan nilai AUC 0,97 tergolong dalam kategori “klasifikasi sempurna” yang menandakan tingkat keakuratan model lebih tinggi dibandingkan dua skema lainnya. Berdasarkan hasil analisis pemetaan menunjukkan wilayah Kabupaten Karawang secara umum didominasi oleh daerah dengan tingkat kerawanan sedang sampai dengan tingkat kerawanan tinggi, luas wilayah dengan kerawanan sangat rendah mencapai 8089,78 Ha setara dengan 4,29% dari luas total Kabupaten Karawang, sementara wilayah dengan tingkat kerawanan Rendah memiliki luas 3410,67 Ha setara dengan 1,81% kemudian untuk tingkat kerawanan sedang mencapai luas 102.688,70 Ha setara dengan 31,85% dari luas total wilayah. Disusul dengan nilai tertinggi yaitu tingkat kerawanan tinggi yang mencapai luas 102.688,73 Ha setara dengan 54,49% dari total Luas Kabupaten Karawang. Kemudian untuk tingkat kerawanan terakhir yaitu tingkat kerawanan sangat tinggi mendapatkan luas 14.248,86 Ha setara dengan 7,56% dari total wilayah Kabupaten Karawang. Untuk wilayah dengan kerawanan tinggi biasanya berada pada daerah dekat Sungai atau wilayah dengan sistem drainase yang kurang memadai. | en_US |