| dc.description.abstract | Tegal merupakan salah satu Kota berada di pesisir utara Pulau Jawa atau ssring disebut Jalan Pantura. Meskipun Jalan Pantura memiliki banyak potensi penunjang sektor ekonomi, kawasan ini juga mengalami fenomena penurunan tanah dan kenaikan muka air laut. Penurunan tanah merupakan proses pergerakan penurunan tanah yang disebabkan oleh beberapa macam faktor seperti pembebanan diatas permukaan tanah dan eksplorasi air tanah yang berlebihan. Akibat dari penurunan tanah dan kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan global dapat mengakibatkan terjadinya banjir rob sehingga memungkinkan terjadinya inundasi ke daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrodinamika di pesisir Kota Tegal menggunakan perangkat lunak Delft3D. Terdapat beberapa parameter yang digunakan dalam pemodelan seperti tinggi gelombang sebesar 5,21 m dan 5,66 m dengan nilai penurunan tanah rata-rata sebesar -39,428 mm/tahun dan nilai kenaikan muka air laut rata-rata sebesar 0,241 m/tahun. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting tahun 2022 luasan inundasi sebesar 139,24 – 163,09 ha. Selain itu, jika dipengaruhi oleh penurunan muka tanah terjadi inundasi terbesar di tahun 2122 sebesar 1173,03 – 1177,03 ha sedangkan jika dipengaruhi kenaikan muka air laut mengalami inundasi terbesar ditahun 2122 sebesar 1195,14 – 1197,98 ha. Area genangan banjir rob saat air laut mengalami pasang tertinggi akan menimbulkan efek inundasi ke daratan sesuai dengan ketinggihan tanahnya. Oleh karena itu untuk menanggulangi dampak akibat fenomena tersebut dapat dilakukannya penerapan konstruksi sea wall yang dipasang sejajar garis pantai pesisir Kota Tegal.
Kata kunci: Delft3D, Hidrodinamika, Banjir Rob, Kenaikan Muka Air Laut, Penurunan Tanah | en_US |
