STUDI PENGARUH PENGGUNAAN SPOROSARCINA PASTEURII TERHADAP EXPANSION INDEX (EI) SEBAGAI UPAYA STABILISASI TANAH EKSPANSIF MALINGPING DAN CIKEUSIK-CIBALIUNG DI BANTEN
Abstract
Keberadaan tanah ekspansif telah menyebabkan kerusakan jalan di wilayah Malingping dan Cikeusik-Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kerusakan ini terutama disebabkan oleh fluktuasi kadar air dalam tanah, yang menyebabkan tanah mengembang saat basah dan menyusut saat kering secara berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi metode Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) dalam mengurangi gejala pengembangan dan penyusutan pada tanah ekspansif. Sampel tanah ekspansif diberikan perlakuan menggunakan larutan bakteri dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% dari berat kering tanah, dikombinasikan dengan reagen urea–CaCl₂ pada rasio tetap 1:3. Uji Expansion Index (EI) dilakukan setelah masa curing selama 1, 3, 7, 14, dan 28 hari untuk mengamati pengaruh konsentrasi bakteri dan waktu curing terhadap perilaku pengembangan tanah yang telah distabilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MICP mampu secara signifikan menurunkan ekspansivitas tanah. Nilai EI tanah Malingping menurun dari 101 menjadi 12,04 (penurunan sebesar 88,1%) pada konsentrasi bakteri 20% setelah 28 hari curing. Demikian pula, tanah Cikeusik-Cibaliung menunjukkan penurunan dari 77,41 menjadi 19,95 (penurunan sebesar 74,2%) pada konsentrasi 25%. Temuan ini menegaskan bahwa metode MICP merupakan teknik yang efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi perilaku ekspansif pada tanah dari wilayah yang diteliti.