EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI BUNGA SEDAP MALAM DENGAN METODE MASERASI
Abstract
Bunga sedap malam memiliki potensi sebagai wewangian karena memiliki kandungan minyak atsiri. Namun bunga sedap malam sulit untuk diesktraksi. Pemilihan metode ekstraksi menjadi tantangannya. Metode yang telah dilakukan dan memperoleh yield yang cukup baik untuk ekstraksi bunga sedap malam ialah eunfleurasi. Metode enfleurasi memerlukan pelarut berupa lemak hewan yang umumnya lemak babi. Karena keterbatasan ketersediaan lemak babi, salah satu cara agar tetap dapat diesktraksi perlu adanya pengembangan metode lainnya. Metode yang dilakukan di penelitian ini ialah Microwave Assisted Hydrodistillation (MAHD), hidroditilasi konvensional, Microwave Assisted Extraction (MAE), dan maserasi. Metode MAHD menggunakan power sebesar 500W. Metode hidrodistilasi konvensional menggunakan temperatur pada rentang 285°C – 305°C. Metode MAE menggunakan power sebesar 100W. Metode maserasi menggunakan temperatur ruang. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode MAHD dan hidrodistilasi konvensional menghasilkan sampel yang busuk. Metode MAE gagal dilakukan karena sampel dengan cepat bergerak ke konektor dan kondensor. Metode maserasi berhasil dilakukan tetapi menghasilkan sampel yang memiliki aroma alkohol yang kuat. Sampel dengan metode maserasi tanpa pemekatan menghasilkan senyawa berupa glycine benzyl ester, 2,2-Dimethoxybutane, Octadecane, 6-methyl-, 4-(2,4,4-Trimethyl-cyclohexa 1,5-dienyl)-but-3-en-2-one-, dan norbolethone. Metode maserasi tanpa pemekatan berhasil mengekstraksi senyawa yang berfungsi sebagai antimikroba.