STUDI PENGARUH PEMERAMAN JANGKA PANJANG PADA STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN HIGH ALUMINA CEMENT TERHADAP NILAI EXPANSION INDEX & NILAI KUAT TEKAN BEBAS TANAH
Abstract
Indonesia, sebagai negara tropis dengan curah hujan tinggi, memiliki banyak sebaran tanah ekspansif yang rentan mengalami perubahan volume signifikan akibat perubahan kadar air, sehingga dapat merusak infrastruktur. Metode stabilisasi kimia umum digunakan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan semen alumina tinggi (High Alumina Cement/HAC) yang memiliki berbagai keunggulan dibanding semen portland konvensional. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemeraman jangka panjang (>28 hari) terhadap nilai expansion index (EI) dan kuat tekan bebas (unconfined compressive strength, UCS) tanah ekspansif yang distabilisasi menggunakan HAC, serta menguji kesesuaian persamaan estimasi UCS terhadap hasil uji laboratorium. Sampel disiapkan dengan kadar HAC sebesar 7% dan 15%, serta variasi rasio kadar air/Semen (w/C) sebesar 0,5; 1; 1,25; & 1,5. Periode pemeraman jangka panjang dilakukan pada hari ke-1, 34, 56, 90, dan 120 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemeraman jangka panjang berpengaruh terhadap penurunan nilai EI tanah ekspansif Malingping yang distabilisasi HAC, dengan efektivitas tertinggi pada penambahan 15% HAC dan rasio air/semen (w/C) rendah pada hari ke-34 akibat reaksi hidrasi yang optimal. Namun, pada hari ke-120, nilai EI kembali meningkat karena penurunan efektivitas hidrasi. Nilai kuat tekan bebas tanah hasil stabilisasi cenderung meningkat seiring periode pemeraman, meskipun terjadi fluktuasi akibat pengaruh kualitas semen yang telah mengalami hidrasi parsial. Persamaan estimasi kuat tekan bebas dari Japan Cement Association (2007) menunjukkan tingkat kesesuaian moderat dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,60 dan average normalized difference (A.N.D) sebesar 22%.