EVALUASI KEBIJAKAN SAFETY STOCK BAHAN BAKU KANTONG SEMEN DENGAN PENDEKATAN METODE EOQ, POQ DAN MIN-MAX (Studi Kasus: PT SOLUSI BANGUN INDONESIA)
Abstract
PT. SBI merupakan perusahaan produsen semen yang memiliki permintaan pasar tinggi. Aktivitas ini menyebabkan perlunya persediaan untuk menjamin kelancaran proses bisnis agar tidak terjadi stock out, namun hal ini menjadi pertimbangan lain mengingat tingkat persediaan yang terlalu tinggi dapat berpengaruh pada biaya total persediaan yang tinggi pula. Peramalan untuk periode selanjutnya sebanyak 12 bulan dilakukan dengan bantuan software WinQSB yang menghasilkan output berupa alternatif peramalan terbaik yang dapat digunakan sebagai metode peramalan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang mengkaji tentang penggunaan metode EOQ, POQ dan Min – Max dalam pengendalian persediaan bahan baku kantong semen. Hasil penelitian menunjukkan metode EOQ memiliki jumlah kuantitas sekali pesan sebesar 1192 unit dengan frekuensi pemesanan dalam satu tahun sebanyak 11 kali dan total biaya persediaan terkecil dari ketiga metode yang digunakan yakni sebesar Rp 269.520.852. Pemesanan kembali dilakukan ketika stok menyentuh angka 3395 unit dengan safety stock sebanyak 106 unit. Metode ini dibandingkan dengan kebijakan yang saat ini diterapkan dengan kuantitas pesan sebanyak 300 ton dengan time frame per minggu sehingga banyaknya pemesanan yang dilakukan dalam satu tahun adalah sebanyak 52 kali. Total biaya persediaan yang muncul akibat pemesanan ini adalah Rp 521.155.814,5 dengan safety stock sebanyak 5000 unit. Sehingga dari perbandingan ini dapat dikatakan metode EOQ memberikan alternatif yang lebih efisien daripada kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.