ANALISIS BERTH OCCUPANCY RATIO (BOR) DAN YARD OCCUPANCY RATIO (YOR) DALAM UPAYA OPTIMALISASI PELABUHAN (STUDI KASUS: PT TERMINAL PETI KEMAS BELAWAN)

Abstract

berfungsi sebagai pusat distribusi barang melalui jalur laut. Kinerja pelabuhan sangat dipengaruhi oleh kemampuan pengelolaan fasilitas, khususnya dermaga dan lapangan penumpukan peti kemas. Ketidakseimbangan kapasitas dapat menyebabkan kepadatan (congestion) yang berdampak pada keterlambatan arus barang dan penurunan produktivitas. Penelitian ini dilakukan di PT Prima Multi Terminal Belawan dengan tujuan mengevaluasi tingkat pemanfaatan fasilitas melalui indikator Berth Occupancy Ratio (BOR) dan Yard occupancy Ratio (YOR), serta memproyeksikan kebutuhan kapasitas ke depan dengan metode peramalan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA). Analisis dilakukan menggunakan data historis kedatangan kapal dan arus peti kemas selama 60 periode (2020–2024) untuk menghitung rasio pemanfaatan dan menentukan kapasitas optimal. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas optimal lapangan penumpukan sebesar 4.086 TEUs dengan rata-rata YOR 63,87% dan BOR berada pada kisaran aman menurut standar Kementerian Perhubungan. Kondisi ini menandakan bahwa kapasitas saat ini masih memadai untuk menampung arus barang, namun pola fluktuasi yang teridentifikasi menjadi sinyal perlunya strategi pengelolaan dan peramalan yang tepat guna menjaga kinerja pelabuhan di masa mendatang.