ANALISIS PENGARUH SEKTOR BASIS DAN AGLOMERASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BANTEN

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran sektor manufaktur dalam mendorong kembali peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Metode Location Quontient (LQ) digunakan untuk mendapatkan nilai sektor basis dan nonbasis pada industri manufaktur di setiap daerah, selain itu untuk mengidentifikasi adanya pemusatan industri manufaktur (aglomerasi) menggunakan metode perhitungan Indeks Balassa di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Wilayah-wilayah yang ada di Provinsi Banten meliputi 8 daerah di Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel data untuk menganalisis pengaruh sektor basis dan aglomerasi terhadap pertumbuhan di Provinsi Banten dari tahun 2017 hingga 2022. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sektor basis dan aglomerasi industri yang dilakukan regresi secara parsial menunjukkan bahwa baik antara sektor basis dan aglomerasi sebagai variabel utama beserta Indeks pembangunan manusia dan juga investasi sebagai variabel kontrol memiliki pengaruh yang positif signifikan terbukti meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Selain menggunakan metode regresi, penelitian ini juga mengidentifikasi perkembangan sektor basis menggunakan formula Location Quontient (LQ) sebagai proksi lain dalam menganalisis aglomerasi industri manufaktur dengan hasil terdapat empat daerah dengan industri manufaktur yang termasuk sektor basis dan nonbasis. Dan juga formula Aglomerasi industri manufaktur menggunakan Indeks Balassa dengan hasil terdapat empat daerah dengan sektor manufaktur yang termasuk dalam kategori teraglomerasi dan tidak teraglomerasi.