ANALISIS SIKLUS HIDUP PENGOLAHAN POPOK BEKAS SEKALI PAKAI DI BANK SAMPAH BERSINAR KECAMATAN BALEENDAH, BANDUNG
Abstract
Penelitian ini mengenai analisis dampak lingkungan dengan metode LCA pada Bank Sampah Bersinar, Kecamatan Baleendah, Bandung pada tahun 2024 dengan tujuan untuk mengidentifikasi data input dan output proses pengolahan sampah popok bekas sekali pakai di Bank Sampah Bersinar, menganalisis dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah popok bekas sekali pakai di Bank Sampah Bersinar, Merekomendasikan upaya perbaikan berdasarkan hasil analisis Life Cycle Assessment (LCA) untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dalam proses pengolahan sampah popok bekas sekali pakai di Bank Sampah Bersinar. Penelitian ini meneliti proses kegiatan yang terbagi menjadi dua yaitu proses transportasi sampah popok sekali pakai dan proses pengolahan sampah popok sekali pakai dengan batasan gate to gate. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa wawancara kepada tenaga ahli di Bank Sampah Bersinar dan kuisioner untuk mengetahui proses transportasi pengantaran popok oleh nasabah, sedangkan data sekunder berupa laporan produksi pengolahan popok sekali pakai di Bank Sampah Bersinar yang berisi penggunaan energi berupa listrik dan air, jarak tempuh transportasi dan frekuensi penjemputan sampah popok oleh pihak Bank Sampah Bersinar, serta penggunaan bahan kimia. Analisis dampak lingkungan pada proses pengolahan sampah popok bekas sekali pakai dilakukan menggunakan perangkat lunak SimaPro seri 9.0.0.48 menggunakan database Ecoinvent 3. Dampak lingkungan yang dihasilkan menggunakan software SimaPro dengan metode ReCiPe 2016 menunjukkan bahwa kategori dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proses pengolahan sampah popok sekali pakai adalah emisi Global Warming sebesar 496.000 kg CO₂ eq, Human Non-Carcinogenic Toxicity sebesar 128 kg 1,4-DCB eq, serta Stratospheric Ozone Depletion sebesar 16,4 kg CFC-11 eq. Upaya perbaikan untuk mengurangi dampak lingkungan meliputi penggunaan energi terbarukan seperti Solar PV untuk mengurangi emisi Global Warming dan Stratospheric Ozone Depletion. Untuk menekan dampak Human Non-Carcinogenic Toxicity, disarankan penerapan sistem filtrasi udara, dust collector, enclosure tertutup, penggunaan popok ramah lingkungan, serta prosedur keselamatan kerja dan APD bagi operator.