Show simple item record

dc.contributor.authorWANDIYANSYAH, M.HERU
dc.date.accessioned2025-08-19T03:56:44Z
dc.date.available2025-08-19T03:56:44Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/15037
dc.description.abstractPada tahun 2010 ASEAN dan China membentuk ASEAN China Free Trade Area (ACFTA). Kedua entitas tersebut sepakat menjalin kerja sama untuk membuat kawasan perdagangan bebas dengan mengurangi atau menghapus hambatan perdagangan seperti tarif maupun non tarif. Semenjak terbentuknya ACFTA, ekspor ASEAN ke China tumbuh pertahunnya sekitar 10,4% dari 2010 hingga 2019. China menjadi mitra keempat terbesar di antara partner ASEAN lainnya. Melalui ACFTA terdapat kesepakatan untuk memperkuat kerja sama pertanian melalui pengembangan tanaman komersial, budidaya padi hibrida, pertukaran teknologi pertanian, dan ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah kerja sama ACFTA merupakan bentuk dari integrasi ekonomi. Terdapat enam tahapan untuk mencapai Integrasi ekonomi yaitu Trade Preferences Arrangement (TPA), Free Trade Area (FTA), Custom Union, Single Integrated Market, Economic and Monetary Union, dan Complete Economic Integration. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dan menggunakan studi literatur dalam pengumpulan data. Teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori integrasi ekonomi. Penelitian ini menemukan adanya peluang dan tantangan dari kerja sama ACFTA dalam bidang pertanian dengan melihat potensi serta kondisi yang ada.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectACFTA, INTEGRASI EKONOMI, ASEAN, PERTANIANen_US
dc.titleINTEGRASI EKONOMI PADA KERJA SAMA CHINA DAN ASEAN DI BIDANG PERTANIAN DALAM KERANGKA ACFTA (ASEAN CHINA FREE TRADE AREA)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record