dc.description.abstract | Industri pembuatan tahu berskala kecil di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan
Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat membuang air limbah tahunya tanpa diolah
terlebih dahulu. Hasil pengujian kualitas air limbah tahu industri ini menunjukkan
bahwa semua parameter tidak memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 sehingga
perlu dibangun IPAL. Tujuannya adalah mengolah air limbah tahu hingga
memenuhi baku mutu dan mengurangi pencemaran lingkungan. Tiga teknologi
alternatif yang dapat mengolah air limbah tahu dibandingkan lalu dipilih
menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Rangkaian IPAL yang
terpilih terdiri dari lima unit dengan luas lahan total 8,89 m2. Sumur pengumpul
memiliki dimensi 1,35 m x 1,35 m x 3 m, tangki netralisasi memiliki diameter 0,25
m dengan kedalaman 0,7 m, anaerobic baffled reactor (ABR) memiliki dimensi
7,35 m x 0,7 m x 1,8 m, bak aerasi (lumpur aktif) memiliki dimensi 1,1 m x 1,1 m
x 3 m, dan bak pengendap akhir memiliki dimensi 1,1 m x 0,6 m x 1,8 m.
Berdasarkan perhitungan kesetimbangan massa, rangkaian IPAL tersebut secara
teoritis dapat mengolah air limbah tahu hingga memenuhi baku mutu. | en_US |