dc.description.abstract | Provinsi Sumatera Barat merupakan wilayah Indonesia diperkirakan akan
diterjang oleh tsunami yang diakibatkan oleh gempa Sumatera Megathrust. Kota
Padang diprediksi menjadi daerah yang terkena dampak bencana tsunami dengan
jumlah korban paling banyak dibandingkan daerah lain di Sumatera Barat. Oleh
karena itu, dibutuhkan perencanaan mengenai operasi penanggulangan bencana,
termasuk pendistribusian bantuan bencana untuk mengurangi penderitaan korban.
Namun, proses pendistribusian bantuan bencana dihadapkan dengan beberapa
tantangan, di antaranya adalah jumlah sumber daya berupa kendaraan terbatas serta
kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh bencana tsunami.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pendistribusian bantuan 2
tahap untuk mengirimkan bantuan kebutuhan dasar pangan selama 72 jam masa
kritis. Jumlah kendaraan yang dibutuhkan ditentukan dengan mengembangkan
skenario berdasarkan perubahan waktu operasional kendaraan. Dengan
mempertimbangkan jumlah permintaan yang berubah berdasarkan waktu,
kendaraan yang heterogen, waktu operasional kendaraan, terbatasnya akses jalan
menuju titik permintaan, penelitian ini menawarkan solusi berdasarkan pada sistem
informasi geografis (GIS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendistribusikan bantuan
selama 3 hari masa kritis dibutuhkan 12 unit truk dan 3 unit mobil pickup.
Pengiriman bantuan di hari pertama memerlukan waktu 4 jam, sementara
pengiriman bantuan di hari kedua dan hari ketiga dilakukan selama 12 jam. Adapun
total biaya distribusi yang dikeluarkan selama 72 jam masa kritis sebesar $5.649. | en_US |