• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (LG)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (LG)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS PENENTUAN LOKASI DISTRIBUTION CENTER DENGAN METODE P-MEDIAN DI PT PERTAMINA EKSPLORASI DAN PRODUKSI (PT PERTAMINA EP)

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan KP_Raihan Ahmad Fadhil_102416050-signed.pdf (1.155Mb)
    Date
    2020-09-01
    Author
    Ahmad Fadhil, Raihan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Konsumsi energi global memiliki kecenderungan yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy 2019 menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia meningkat sebesar 4,9% pada tahun 2018 yaitu mencapai 185,5 juta tonnes oil equivalent (TOE). Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung dan membutuhkan energi dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) harus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. PT Pertamina EP adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang fokus pada sektor hulu migas, yaitu eksplorasi dan eksploitasi migas. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bisnis hulu adalah pemboran. Pemboran merupakan kegiatan yang mengeluarkan biaya besar, beresiko tinggi, dan menjadi prioritas utama pada bisnis hulu migas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pemboran adalah ketersediaan material pemboran. Kebutuhan material pemboran cenderung bersifat fluktuatif karena memiliki ketidakpastian yang tinggi. Sehingga berpengaruh pada tingkat persediaan, dapat terjadi kelebihan stock atau kekurangan stock material. Mekanisme yang dilakukan saat terjadi kekurangan stock adalah mengirim material yang dibutuhkan dari Field lain yang memiliki ketersediaan material yang dibutuhkan, atau disebut Bantuan Antar Unit (BAU). Pada tahun 2018 biaya yang dikeluarkan untuk transportasi BAU material OCTG (Oil Country Tubular Goods) sebesar Rp 45.733.340.000. Jarak antar field yang berjauhan merupakan salah satu hal yang menyebabkan biaya distribusi yang tinggi. Distribution center merupakan salah satu alternatif untuk melakukan pemotongan rantai distribusi. Distribution center berfungsi sebagai pusat distribusi material untuk memenuhi kebutuhan field di sekitarnya. Dengan menerapkan skenario membangun distribution center maka biaya transportasi dapat dipangkas sebesar 13% atau Rp 6.167.325.000.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1695
    Collections
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (LG)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV