ANALISIS PENENTUAN LOKASI DISTRIBUTION CENTER DENGAN METODE P-MEDIAN DI PT PERTAMINA EKSPLORASI DAN PRODUKSI (PT PERTAMINA EP)
Abstract
Konsumsi energi global memiliki kecenderungan yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy 2019 menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia meningkat sebesar 4,9% pada tahun 2018 yaitu mencapai 185,5 juta tonnes oil equivalent (TOE). Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung dan membutuhkan energi dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) harus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. PT Pertamina EP adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang fokus pada sektor hulu migas, yaitu eksplorasi dan eksploitasi migas. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bisnis hulu adalah pemboran. Pemboran merupakan kegiatan yang mengeluarkan biaya besar, beresiko tinggi, dan menjadi prioritas utama pada bisnis hulu migas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pemboran adalah ketersediaan material pemboran. Kebutuhan material pemboran cenderung bersifat fluktuatif karena memiliki ketidakpastian yang tinggi. Sehingga berpengaruh pada tingkat persediaan, dapat terjadi kelebihan stock atau kekurangan stock material. Mekanisme yang dilakukan saat terjadi kekurangan stock adalah mengirim material yang dibutuhkan dari Field lain yang memiliki ketersediaan material yang dibutuhkan, atau disebut Bantuan Antar Unit (BAU). Pada tahun 2018 biaya yang dikeluarkan untuk transportasi BAU material OCTG (Oil Country Tubular Goods) sebesar Rp 45.733.340.000. Jarak antar field yang berjauhan merupakan salah satu hal yang menyebabkan biaya distribusi yang tinggi. Distribution center merupakan salah satu alternatif untuk melakukan pemotongan rantai distribusi. Distribution center berfungsi sebagai pusat distribusi material untuk memenuhi kebutuhan field di sekitarnya. Dengan menerapkan skenario membangun distribution center maka biaya transportasi dapat dipangkas sebesar 13% atau Rp 6.167.325.000.