SINTESIS TiO2 NANOTUBE DARI DEGUSSA (P25) DENGAN METODE HIDROTERMAL

Abstract

Titanium dioksida (TiO2) merupakan salah satu semikonduktor yang memiliki aktivitas fotokatalitik yang baik, harganya relatif murah, mudah diperoleh, dan tidak beracun. Untuk meningkatkan aktivitas fotokatalitiknya, dilakukan perubahan morfologi dari partikel menjadi nanotube. TiO2 nanotube (TiO2-NT) dapat disintesis dari degussa P25 (TiO2 komersil) dengan metode hidrotermal. Fokus penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perlakuan sonikasi terhadap morfologi TiO2 nanotube (TiO2-NT), kristalografi, dan aktivitas fotokatalitiknya dalam mendegrdasi polutan organik. TiO2-NT disintesis dengan cara mereaksikan P25 dengan NaOH pekat pada suhu dan tekanan tinggi dalam teflon lined autoclave. Kemudian pertukaran ion Na+ oleh H+ terjadi ketika pendispersian campuran dalam laruta HCl pH 2. Padatan dikeringkan dan dikalsinasi pada suhu 600 ℃. Hasil menunjukkan bahwa TiO2-NT dapat disintesis dengan metode hidrotermal. Perlakuan sonikasi juga memperngaruhi morfologi dan sifat fisiko-kimia material yang terbentuk. Analisis menggunakan SEM, DRS, dan XRD menunjukkan bahwa sampel yang disintesis dengan perlakuan sonikasi dapat membentuk nanotube, dengan band gap 3,20 eV, dan ukuran kristal rata-rata 74,36 nm. Sedangkan sampel yang tidak diberikan perlakuan sonikasi tidak membentuk nanotube melainkan seperti gumpalan debu, dengan band gap 3,24 eV, dan ukuran kristal rata-rata 82,85 nm. Aktivitas fotokatalitik sampel yang disintesis dengan sonikasi juga lebih baik dibandingkan sampel tanpa sonikasi. Sampel dengan sonikasi dapat mendegradasi metil jingga 20 menit lebih cepat dibandingkan sampel yang tidak mendapat perlakuan sonikasi.