PENGARUH KECENDERUNGAN SUHU TERHADAP MATERIAL ASPAL DI KOTA MEDAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suhu terhadap material aspal di Kota Medan. Hal ini disebabkan karena adanya julukan di Kota Medan sebagai Kota Seribu lubang. Suhu yang dianalisis merupakan suhu minimum harian, suhu maksimum harian, dan suhu rata-rata harian. Data suhu yang digunakan mengacu pada tahun 1982-2018. Suhu harian dianalisis menggunakan pendekatan statistika yaitu rata-rata suhu minimum (Tn) harian, rata-rata suhu maksimum harian (Tx), rata-rata suhu rata-rata harian (Tavg), percentil 10% suhu minimum harian (Tn), dan percentil 90% suhu maksimum harian (Tx). Data suhu harian yang digunakan bersumber pada dua Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yaitu Stasiun Geofisika Deli Serdang dan Stasiun Meteorologi Kualanamu. Suhu harian dilakukan perlakuan random dimana data suhu harian dilakukan pengulangan sebanyak 100 kali dan dalam pengulangan data tersebut hanya sebesar 80% data saja yang digunakan. Dikarenakan Kota Medan merupakan kota beriklim panas maka jenis aspal yang digunakan adalah aspal buatan yang memiliki nilai penetrasi rendah dan untuk mencegah terjadinya lubang yang semakin banyak, maka jenis aspal yang digunakan adalah Aspal Hot-Mix. Signifikan suhu di Kota Medan yang didapat untuk Stasiun Geofisika Deli Serdang adalah parameter suhu maksimum harian (Tx) dimana signifikan yang terjadi adalah sebesar 100%, dan untuk Stasiun Meteorologi Kualanamu adalah parameter suhu maksimum harian (Tx) dimana signifikan yang terjadi adalah sebesar 100%.